Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Untuk mempelajari dinamika pasar dengan cepat dan mengikuti fokus pasar dalam 15 menit.
Di dunia umat manusia, tidak akan ada pernyataan tanpa pendirian apa pun, dan tidak akan ada ucapan tanpa tujuan apa pun.
Inflasi, nilai tukar, dan perekonomian membentuk keputusan kebijakan bank sentral; Sikap dan perkataan pejabat bank sentral juga mempengaruhi tindakan para pedagang pasar.
Uang membuat dunia berputar dan mata uang adalah komoditas permanen. Pasar forex penuh dengan kejutan dan ekspektasi.
Kolumnis Teratas
Nikmati kegiatan menarik, di sini di FastBull.
Berita terbaru dan peristiwa keuangan global.
Saya memiliki pengalaman 5 tahun dalam analisis keuangan, terutama dalam aspek perkembangan makro dan penilaian tren jangka menengah dan panjang. Fokus saya terutama pada perkembangan Timur Tengah, pasar negara berkembang, batu bara, gandum, dan produk pertanian lainnya.
Saya bekerja sebagai analis di perusahaan broker forex ternama dan telah berkecimpung di industri keuangan selama 10 tahun, melibatkan forex, futures dan saham. Saya sangat ahli dalam menganalisis dan menginterpretasikan pasar menggunakan data fundamental.
Terbaru
Peringatan Risiko dalam Perdagangan Saham HK
Terlepas dari kerangka hukum dan peraturan Hong Kong yang kuat, pasar sahamnya masih menghadapi risiko dan tantangan yang unik, seperti fluktuasi mata uang karena patokan dolar Hong Kong terhadap dolar AS dan dampak perubahan kebijakan dan kondisi ekonomi Tiongkok daratan terhadap saham Hong Kong.
Biaya dan Pajak Perdagangan Saham HK
Biaya perdagangan di pasar saham Hong Kong meliputi biaya transaksi, bea materai, biaya penyelesaian, dan biaya konversi mata uang untuk investor asing. Selain itu, pajak mungkin berlaku berdasarkan peraturan setempat.
Industri Barang Konsumsi Non-Pokok HK
Pasar saham Hong Kong mencakup sektor konsumsi non-esensial seperti otomotif, pendidikan, pariwisata, katering, dan pakaian jadi. Dari 643 perusahaan yang terdaftar, 35% berasal dari Cina daratan, yang merupakan 65% dari total kapitalisasi pasar. Dengan demikian, pasar ini sangat dipengaruhi oleh ekonomi Tiongkok.
Industri Real Estat HK
Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa sektor real estat dan konstruksi di indeks saham Hong Kong telah menurun. Namun demikian, pada tahun 2022, sektor ini masih memiliki sekitar 10% pangsa pasar, yang mencakup pengembangan real estat, teknik konstruksi, investasi, dan manajemen properti.
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua
Tidak ada data
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur
Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Bos Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan respons saat ditanya perihal kondisi pasar pasca libur panjang Lebaran 2025.
Di pekan terakhir jelang Lebaran, kinerja pasar saham domestik malah mengalami fluktuasi yang luar biasa.
Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan trading halt pada Selasa (18/3) lantaran penurunan IHSG terjadi lebih dari 5%.
Sejak awal tahun, aliran keluar dana asing sudah mencapai Rp 27,55 triliun.
Di tengah fluktuasi pasar saham itu, Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu (19/3) kemarin. The Fed juga menahan suku bunga acuan di level 4,5% kemarin.
Hal itu membuat volatilitas pasar masih tinggi dan membuat pasar khawatir akan ada kelanjutan penurunan kinerja setelah Lebaran
Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi memberikan tanggapan saat ditanya perihal hal tersebut. Inarno berharap pasar modal bisa berkinerja baik.
“Insyaallah, doa bersama,” ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/3).
Asal tahu saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 70,01 poin atau 1,11% ke 6.381,67 pada akhir perdagangan Kamis (20/3) kemarin. IHSG tercatat sudah melemah 11,45% sejak awal tahun alias year to date (YTD) per hari ini.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyoroti penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok hingga 5% pada perdagangan Selasa (18/3) menjadi perhatian bagi industri keuangan, termasuk sektor asuransi jiwa.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menjelaskan bahwa kondisi ini menjadi sinyal bagi industri asuransi jiwa untuk memperkuat strategi mitigasi risiko serta melakukan penyesuaian portofolio investasi.
Namun, secara umum, menurut Togar industri asuransi jiwa telah menerapkan strategi investasi jangka panjang yang berbasis manajemen risiko, sehingga fluktuasi pasar saham dalam jangka pendek tidak serta-merta memberikan dampak signifikan terhadap kinerja investasi secara keseluruhan.
"Diversifikasi portofolio turut membantu menjaga stabilitas hasil investasi,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (20/3).
Adapun terkait kemungkinan perusahaan asuransi jiwa memanfaatkan kondisi pasar dengan berinvestasi pada saham-saham undervalued, AAJI mengingatkan bahwa perusahaan harus tetap berpegang pada regulasi yang telah ditetapkan.
Penempatan investasi perusahaan asuransi jiwa memiliki batasan yang diatur dalam POJK Nomor 71 tahun 2016 dengan perubahan berupa POJK nomor 5 tahun 2023, sementara untuk PAYDI juga diatur oleh regulasi OJK melalui SEOJK Nomor 5/SEOJK.05/2022 tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).
"Upaya ekspansi investasi di saham harus tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian agar kinerja industri tetap terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi,” tambahnya.
Lebih lanjut, AAJI mengakui, tren penurunan IHSG berpotensi mendorong kontraksi hasil investasi di instrumen pasar modal, khususnya saham dan obligasi korporasi. Oleh karena itu, perusahaan asuransi jiwa perlu memperkuat strategi mitigasi risiko dan melakukan diversifikasi portofolio.
“Kami berharap pemerintah dan otoritas terkait dapat segera memulihkan kondisi pasar investasi sehingga IHSG kembali stabil dan fenomena saat ini tidak berdampak negatif terhadap polis jangka panjang di industri asuransi jiwa,” tuturnya.
Berdasarkan data AAJI di sepanjang tahun 2024, hasil investasi tercatat sebesar Rp 23,91 triliun atau susut sebanyak 24,8% secara year on year (YoY) atau tahunan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya rebound setelah merosot tajam kemarin dan empat hari penurunan berturut-turut.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG menguat 1,41% atau bertambah 88,27 poin ke level 6.311,66 pada penutupan perdagangan Rabu (19/2025).
Sepanjang perdagangan IHSG sempat bergerak ke zona merah dengan level terendah 6.147 dan level tertinggi 6.332.
Total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 18,38 miliar dengan nilai transaksi Rp 14,17 triliun.
Adapun 352 saham tercatat menguat, 209 saham melemah dan 241 saham lainnya stagnan.
Namun investor asing masih membukan net sell atau jual bersih jumbo Rp 910,33 miliar di seluruh pasar.
Meski begitu sejumlah saham ini juga terpantau diburu asing di tengah kenaikan IHSG.
Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Rabu:
1. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) Rp 41,14 miliar2. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 39,76 miliar3. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 27,88 miliar4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 23,59 miliar5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 21,51 miliar6. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp 19,38 miliar7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 18,00 miliar8. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 9,66 miliar9. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) Rp 7,16 miliar10. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 5,58 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya rebound setelah merosot tajam kemarin dan empat hari penurunan berturut-turut.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG menguat 1,41% atau bertambah 88,27 poin ke level 6.311,66 pada penutupan perdagangan Rabu (19/2025).
Sepanjang perdagangan IHSG sempat bergerak ke zona merah dengan level terendah 6.147 dan level tertinggi 6.332.
Total volume perdagangan saham di BEI pada Rabu mencapai 18,38 miliar dengan nilai transaksi Rp 14,17 triliun.
Adapun 352 saham tercatat menguat, 209 saham melemah dan 241 saham lainnya stagnan.
Namun investor asing masih membukukan net sell atau jual bersih jumbo Rp 910,33 miliar di seluruh pasar.
Berikut 10 saham net sell terbesar asing pada Rabu:
1. Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 540,32 miliar2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 254,39 miliar3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 176,53 miliar4. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 41,43 miliar5. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 37,02 miliar6. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 25,56 miliar7. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 24,5 miliar8. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 18,13 miliar9. PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 17,19 miliar10. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 14,77 miliar
Pasar saham Indonesia tengah bearish. Selasa (18/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,84% ke level 6.223,38.
IHSG sempat longsor hingga lebih dari 5% dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt.
HSG memasuki wilayah bearish sejak 28 Februari 2025, turun lebih dari 20% dari puncak rekornya pada 19 September 2024.
"Penurunan tajam hari ini terasa lebih seperti pelepasan posisi dan likuidasi paksa, terutama bagi mereka yang berdagang dengan margin, daripada perubahan fundamental," kata Mohit Mirpuri, seorang manajer dana di SGMC Capital yang berbasis di Singapura seperti dilansir Reuters, Selasa (18/3).
Aksi jual tersebut menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran investor tentang rencana belanja pemerintah Indonesia dan prospek ekonomi Indonesia karena investor asing keluar dari pasar saham.
Penurunan hampir 30% dalam pendapatan pemerintah Indonesia pada bulan Januari, karena Presiden Prabowo Subianto menerapkan rencana belanja besar, telah menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan fiskal dan potensi lonjakan pinjaman.
Fokus investor sekarang akan tertuju pada keputusan kebijakan dari Bank Indonesia (BI) pada Rabu (19/3), ketika bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, memprioritaskan stabilitas mata uang.
Rupiah melemah 2% terhadap dolar AS tahun ini meskipun ada intervensi bank sentral.
"Data deflasi baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran pada kisah pertumbuhan konsumsi. Pertemuan BI besok dapat memberikan dorongan taktis jika terjadi penurunan suku bunga, tetapi gambaran yang lebih besar tetap merupakan salah satu posisi selektif daripada pemulihan yang luas," kata Mirpuri.
Sementara Bloomberg melaporkan, para trader mengatakan aksi jual tersebut tidak didorong oleh satu katalis tunggal. Melainkan kombinasi berbagai faktor termasuk kekhawatiran atas langkah-langkah populis Presiden Prabowo Subianto, dan ketidakpastian atas kepemimpinan Kementerian Keuangan.
"Investor asing jelas terguncang oleh sinyal-sinyal Prabowo yang meresahkan tentang realokasi anggaran dan kemampuan Kementerian Keuangan untuk mempertahankan disiplin fiskal secara keseluruhan," kata Homin Lee, ahli strategi makro senior di Lombard Odier Ltd. di Singapura.
Ia menambahkan, pelemahan penerimaan negara baru-baru ini dan defisit awal yang diakibatkannya tampaknya menghidupkan kembali kekhawatiran pasar tentang masa depan kabinet.
Nirgunan Tiruchelvam, seorang analis di Aletheia Capital di Singapura mengatakan, aksi jual saham ini merupakan hal yang tiba-tiba dalam banyak hal kejadian ini mengejutkan pasar.
“Langkah-langkah antibisnis Prabowo dapat memperburuk situasi ini, tetapi sekarang tampaknya sudah dipenuhi dengan banyak hal negatif,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg.
Investor sekarang menantikan pertemuan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) pada Rabu (19/3). Para pembuat kebijakan dapat mengungkap langkah-langkah untuk lebih menstabilkan pasar keuangan negara dan meningkatkan pertumbuhan.
“Pasar tidak suka ketidakpastian, tetapi mereka suka arah — sekarang giliran para pembuat kebijakan untuk menentukan arahnya,” kata Mohit Mirpuri, seorang manajer dana di SGMC Capital Pte di Singapura.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles hingga 6,12% atau 395,86 poin ke level 6.076,08 hingga perdagangan sesi I, Selasa (18/3).
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) mulai pukul 11:19 hingga 11:49 WIB, seiring dengan turunnya indeks hingga 5% pada perdagangan Selasa (18/3).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kebijakan terkait trading halt perlu di-review.
"(Kebijakan trading halt dengan batas penurunan 5%) Itu kan kemarin diberlakukan saat Covid, tentu ini perlu ada review juga mengenai regulasi tersebut," ucap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/3).
Lebih lanjut Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan melihat secara global ada FOMC meeting besok. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia juga akan ditunggu publik.
"Yang ketiga ada saham-saham yang turun akibat mungkin laporan keuangannya atau informasinya keluar, ini ada satu grup lah yang turunnya cukup dalam," ujar Airlangga.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menyampaikan bahwa penurunan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih banyak disebabkan oleh sejumlah sentimen negatif dari global.
Salah satu faktor eksternal yang berkontribusi terhadap tekanan pada indeks saham ialah sikap perang dagang dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
“Penurunan indeks terjadi sejak pekan lalu, beberapa memang isu-isu global terjadi, seperti yang kita lihat dan juga beberapa hal yang terjadi di saat ini mereka (investor) sedang wait and see,” kata Iman di kantor BEI, Jakarta, Selasa (18/3).
Seperti diketahui, trading halt adalah kebijakan penghentian sementara perdagangan saham di bursa efek. Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi kerugian investor akibat fluktuasi harga yang ekstrem.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 3,84% ke level 6.223,38 pada penutupan perdagangan Selasa (18/3).
Bahkan, pada perdagangan Selasa (18/3), IHSG sempat terkoreksi hingga lebih dari 5% dan membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan perdagangan saham sementara atau trading halt.
Ini menjadi yang pertama kali setelah sebelumnya IHSG terkena trading halt pada awal pandemi atau Maret 2020 lalu.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menilai, anjloknya pasar saham Indonesia disebabkan oleh tekanan akibat arus keluar dana asing atau foreign outflow yang cukup besar.
Rully menjelaskan, penurunan harga saham belakangan ini tidak hanya terjadi pada saham-saham unggulan, tapi juga saham yang tergolong spekulatif mengalami koreksi seperti PT DCI Indonesia Tbk (DCII) , PT. Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
"Selain itu, saham unggulan pada perdagangan Selasa (18/3) juga terkena aksi jual seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)," kata Rully kepada Kontan, Selasa (18/3).
Rully merinci, rendahnya optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia tahun ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aksi jual tersebut.
Selain itu, berbagai kebijakan pemerintah justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan pelaku pasar, seperti pemangkasan anggaran, pembentukan Danantara, serta Koperasi Merah Putih yang akan melibatkan bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Situasi ini semakin diperburuk oleh munculnya isu terkait pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, yang menambah ketidakpastian dan meningkatkan kekhawatiran pasar.
Di sisi lain, Rully juga menjelaskan bahwa sulit untuk mengamati tren pasar saat ini, terutama karena pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh saham-saham spekulatif seperti BREN, TPIA, dan lainnya.
Dus, Rully memperkirakan bahwa dalam jangka pendek hingga menengah, IHSG akan bergerak dalam kisaran level 6.150 hingga 6.750.
Rully menilai bahwa risiko di pasar saham saat ini sangat tinggi dan belum terlihat tanda-tanda pemulihan. Oleh karena itu, ia tidak merekomendasikan investasi di pasar saham untuk saat ini.
Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menjelaskan, pelemahan IHSG masih didominasi oleh sentimen negatif dari dalam negeri, karena indeks regional dan global masih berada di zona hijau.
Felix merinci terdapat berbagai faktor yang menyebabkan tekanan terhadap indeks.
Pertama, penurunan penerimaan negara yang memperbesar defisit anggaran serta kebutuhan pembiayaan yang lebih besar.
Kedua, pelaku pasar masih bersikap wait and see terhadap kebijakan Danantara dan Makan Bergizi Gratis (MGB) di tengah proses realokasi anggaran.
Ketiga, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) juga mengalami penurunan, yang disebabkan kondisi ketenagakerjaan yang suram belakangan ini.
"Situasi ini turut mendorong sejumlah analis asing, seperti Goldman Sachs, JP Morgan, dan Morgan Stanley untuk menurunkan peringkat saham Indonesia," kata Felix kepada Kontan, Selasa (18/3).
Keempat, ada sentimen pemangkasan outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dari 5,2% menjadi 4,9% oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Felix menyarankan para investor untuk memanfaatkan peluang beli pada saham-saham yang mengalami pelemahan signifikan pada Selasa (18/3), dengan harapan adanya rebound dalam jangka pendek.
Bagi investor yang mengutamakan dividen, saham emiten big caps di Himbara dapat menjadi pilihan menarik, mengingat potensi pembagian dividen yang cukup menjanjikan.
Investor juga disarankan untuk memperhatikan sentimen ekonomi, terutama dari faktor domestik, seperti arah kebijakan Bank Indonesia pekan ini.
Jika BI mengambil kebijakan yang dovish terkait suku bunga (BI Rate), hal ini berpotensi membawa dampak positif bagi perekonomian riil serta pasar modal secara khusus.
Dalam jangka pendek, Felix memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran 6.200 – 6.350.
Sementara itu, untuk jangka menengah, level support psikologis di 6.000 menjadi titik krusial, apabila tertembus tekanan ke IHSG masih kuat. Adapun level resistance berada di 6.500.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.