Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Untuk mempelajari dinamika pasar dengan cepat dan mengikuti fokus pasar dalam 15 menit.
Di dunia umat manusia, tidak akan ada pernyataan tanpa pendirian apa pun, dan tidak akan ada ucapan tanpa tujuan apa pun.
Inflasi, nilai tukar, dan perekonomian membentuk keputusan kebijakan bank sentral; Sikap dan perkataan pejabat bank sentral juga mempengaruhi tindakan para pedagang pasar.
Uang membuat dunia berputar dan mata uang adalah komoditas permanen. Pasar forex penuh dengan kejutan dan ekspektasi.
Kolumnis Teratas
Nikmati kegiatan menarik, di sini di FastBull.
Berita terbaru dan peristiwa keuangan global.
Saya memiliki pengalaman 5 tahun dalam analisis keuangan, terutama dalam aspek perkembangan makro dan penilaian tren jangka menengah dan panjang. Fokus saya terutama pada perkembangan Timur Tengah, pasar negara berkembang, batu bara, gandum, dan produk pertanian lainnya.
Saya bekerja sebagai analis di perusahaan broker forex ternama dan telah berkecimpung di industri keuangan selama 10 tahun, melibatkan forex, futures dan saham. Saya sangat ahli dalam menganalisis dan menginterpretasikan pasar menggunakan data fundamental.
Terbaru
Peringatan Risiko dalam Perdagangan Saham HK
Terlepas dari kerangka hukum dan peraturan Hong Kong yang kuat, pasar sahamnya masih menghadapi risiko dan tantangan yang unik, seperti fluktuasi mata uang karena patokan dolar Hong Kong terhadap dolar AS dan dampak perubahan kebijakan dan kondisi ekonomi Tiongkok daratan terhadap saham Hong Kong.
Biaya dan Pajak Perdagangan Saham HK
Biaya perdagangan di pasar saham Hong Kong meliputi biaya transaksi, bea materai, biaya penyelesaian, dan biaya konversi mata uang untuk investor asing. Selain itu, pajak mungkin berlaku berdasarkan peraturan setempat.
Industri Barang Konsumsi Non-Pokok HK
Pasar saham Hong Kong mencakup sektor konsumsi non-esensial seperti otomotif, pendidikan, pariwisata, katering, dan pakaian jadi. Dari 643 perusahaan yang terdaftar, 35% berasal dari Cina daratan, yang merupakan 65% dari total kapitalisasi pasar. Dengan demikian, pasar ini sangat dipengaruhi oleh ekonomi Tiongkok.
Industri Real Estat HK
Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa sektor real estat dan konstruksi di indeks saham Hong Kong telah menurun. Namun demikian, pada tahun 2022, sektor ini masih memiliki sekitar 10% pangsa pasar, yang mencakup pengembangan real estat, teknik konstruksi, investasi, dan manajemen properti.
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua
Tidak ada data
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur
Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,15% atau 11,08 poin ke 7.181,82 pada perdagangan Selasa (21/1). IHSG menguat dalam lima hari perdagangan berturut-turut.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan penguatan IHSG Selasa (21/1) didorong oleh kenaikan saham-saham perbankan, meskipun cenderung mengalami tekanan menjelang akhir sesi perdagangan.
Di sisi lain, penguatan IHSG terjadi di tengah kondisi bursa global dan Asia yang bergerakmixed, serta didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah.
Untuk perdagangan esok hari, Herditya memperkirakan IHSG berpotensi mengalami koreksi dengan levelsupportdi 7.100 danresistancedi 7.196.
"Tampaknya investor akan cenderung mencermati kinerja dan kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke depannya yang diperkirakan akan memengaruhi secara global, apabila tarif impor diberlakukan," kataHerditya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Herditya merekomendasikan untuk memperhatikan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada target harga Rp 124–Rp 128, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) di target harga Rp 695–Rp 710 dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan target harga Rp 600–Rp 620.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat secara teknikal, histogram MACD menunjukkan pola sideways.Sementara indikator stochastic RSI telah memasuki area overbought dan potensi deathcross yang akan terjadi.
"Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.150-7.250 pada perdagangan Rabu (22/1)," kata Alrich kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Alrich menyatakan bahwa ke depan, pasar akan mencermati rilis data pinjaman bersih sektor publik di Inggris (tidak termasuk bank) untuk bulan Desember. Data tersebut diperkirakan turun lebih lanjut menjadi 11,30 miliar poundsterling, dibandingkan posisi sebelumnya di 11,25 miliar poundsterling pada November.
Penurunan ini menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan defisit anggaran, yang mengindikasikan bahwa sektor publik berhasil mengurangi pinjaman bersihnya.
Selain itu, pasar regional kini menantikan data terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatandiperkirakan mengalami sedikit penurunan menjadi 1,40% YoY dari 1,50% YoY pada kuartal III-2024.
Sebagai informasi pada kuartal III-2024, ekonomi Korea Selatan hanya tumbuh 1,5% YoY, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal II-2024 2,3% YoY dan juga di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan sebesar 2,3% YoY.
Top Picks Phintraco Sekuritas untuk perdagangan Rabu (22/1) adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Donald Trump akan dilantik menjadi presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2025 pukul 12:00 waktu setempat atau 21 Januari 2025 di hari waktu Indonesia bersama wakilnya James David Vance.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, saat ini perhatian pelaku pasar sedang tertuju pada pelantikan Trump pada awal pekan.
“Kebijakan Trump sangat mempengaruhi pergerakan saham di AS dan seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir ini,” katanya kepada Kontan, Minggu (19/1).
Baca Juga: Rekomendasi Saham Pilihan & Arah IHSG di tengah Sentimen Pelantikan Donald Trump
Hans mencermati pasca kemenangan Trump menimbulkan derasnya outflow asing di pasar surat utang Asia, yang menimbulkan kenaikan yield serta tekanan pada nilai tukar di kawasan.
Di pasar saham Indonesia, investor asing juga mencatatkan jual bersih atau nell sell sebesar Rp 2,93 triliun di seluruh pasar sejak awal 2025 hingga Jumat (17/1).
Dari sisi pergerakan indeks, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak positif dengan kenaikan 1,06% secara tahun berjalan ini. Per Jumat (17/1), IHSG parkir di level 7.154,65.
Keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terbesar sejak awal 2025.
“Volatilitas rupiah dan pasar saham mungkin akan cukup tinggi menyambut pelantikan Presiden Trump,” ucap Hans.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memproyeksikan, pergerakan bursa saham Indonesia akan lebih volatil dibandingkan kepemimpinan Joe Biden.
“Dengan adanya pelantikan Trump, pekan ini IHSG diproyeksikan akan bergerak volatile,” jelasnya.
Nafan mencermati secara teknikal, bila IHSG berhasil breakout di atas 7.197 maka indeks komposit dalam negeri ini akan menguji bull scenario dengan target terdekat di 7.269.
Sementara, Hans memproyeksikan dalam sepekan ke depan, IHSG berpotensi konsolidasi menguat dengan support di level 7.050–6.950 dan resistance di posisi 7.200–7.329.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan ketiga Januari 2024 dengan penguatan. Pada akhir perdagangan Jumat (17/1), IHSG menguat 0,66% ke posisi 7.154,65.
Jika dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di 7.088,96 pada Jumat (10/1), IHSG menguat 0,93%. Padahal di awal pekan, IHSG sempat tertekan di zona merah.
Sepekan terakhir, investor asing masih mencatatkan jual bersih sebesar Rp 194,13 miliar di seluruh pasar. Sepanjang 2024 berjalan ini, net sell asing mencapai Rp 2,93 triliun.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyatakan, penguatan IHSG sepekan terakhir didorong oleh sentimen pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2025 pada Rabu (15/1), bank sentral Tanah Air ini memutuskan untuk memangkas suku bunga BI Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,75%.
Keputusan ini mengejutkan karena konsensus analis memproyeksikan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6% pada RDG bulan ini.
“Pemangkasan suku bunga BI Rate sebesar 25 bps memberikan optimisme pasar akan arah kebijakan yang lebih dovish,” kata Audi kepada Kontan.co.id, Jumat (17/1).
Di sisi lain, Audi menilai kekhawatiran pasar akan meningkatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut menjadi sentimen negatif yang menghantui pergerakan indeks komposit dalam negeri ini.
“Meningkatnya fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seiring dengan kebijakan The Fed yang diproyeksikan masih akan menahan suku bunga acuan hingga Juni 2025,” imbuh dia.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, penguatan IHSG ditopang oleh ekspektasi dampak positif dari perbaikan ekonomi China terhadap ekonomi Indonesia, khususnya kinerja ekspor.
Adapun China mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% YoY pada kuartal IV-2024. Ini jauh lebih tinggi dari perkiraan di 5% YoY dan naik dari kuartal III-2024 di 4,6%.
“Stimulus fiskal dan moneter pemerintah China, diyakini mendorong berlanjutnya tren tersebut di kuartal pertama pada 2025,” kata Valdy.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 122,89 poin atau melompat 1,77% ke level 7.079,56 pada perdagangan Rabu (15/1). Lonjakan IHSG terjadi usai Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis points (bps) dari 6% menjadi 5,75%.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan melihat keputusan BI yang menurunkan suku bunga memberikan kejutan bagi pasar saham. Sebelumnya, pasar mengantisipasi BI akan mempertahankan suku bunga acuan, mengingatkan posisi rupiah masih tertekan meski inflasi domestik masih rendah.
"Penurunan ini langsung berdampak pada penguatan sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan dan properti, yang menikmati potensi penurunan biaya pinjaman dan peningkatan daya beli masyarakat," ungkap Ekky kepada Kontan.co.id, Rabu (15/1).
Saham perbankan berkapitalisasi pasar besar (big banks) kembali menjadi penggerak IHSG. Saham big banks yang sebelumnya tertekan, kini kompak menanjak. Harga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melonjak +7,63%.
Begitu juga harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang masing-masing menguat +6,78%, +6,48% dan +2,89%. Sejumlah saham emiten properti juga mengalami penguatan.
Contohnya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang harga sahamnya menguat +7,87% dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik +5,03%. "Momentum ini menjadi peluang akumulasi untuk saham-saham yang diuntungkan dari kebijakan moneter longgar," imbuh Ekky.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus sepakat, pemangkasan suku bunga BI di luar dugaan konsensus pasar. Pasar memproyeksikan BI akan menahan tingkat suku bunga, apalagi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level Rp 16.300 per dolar Amerika Serikat (AS).
Meski begitu, pemangkasan suku bunga BI bisa memberikan gairah bagi pelaku pasar. Nico memandang jarak antara suku bunga BI dan The Fed masih terbilang aman, yakni 125 bps. "Kami melihat pemangkasan (suku bunga BI) ini lebih kepada dorongan stimulus terhadap perekonomian, khususnya daya beli dan konsumsi yang kian lemah," ungkap Nico.
Head of Research Syailendra Capital Rizki Jauhari menyoroti sejak awal tahun 2024, kurs rupiah bergerak di area Rp 16.200 per dolar AS-Rp 16.400 per dolar AS. Situasi ini sejalan dengan indeks dollar yang bergerak di level 108-109.
Rizki memprediksi fokus investor berikutnya akan mengarah pada volatilitas nilai tukar rupiah. Selain itu, investor juga akan memperhatikan implementasi kebijakan tarif AS terhadap China dan negara-negara lainnya alias rest of worlds.
Rizki menilai langkah mengejutkan BI yang memangkas suku bunga 25 bps berpotensi memberikan sentimen positif pada sektor-sektor sensitif. Namun, hal ini hanya akan bersifat jangka pendek jika tanpa diikuti oleh perubahan struktur berupa perbaikan kinerja dan tekanan yang mereda pada rupiah.
CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo melihat rupiah masih berpeluang tertekan di tengah kondisi global yang masih dibayangi ketidakpastian. Kurs rupiah berpotensi bergerak pada rentang Rp 16.350 per dolar AS-Rp 16.400 per dolar AS.
Meski rupiah tertekan, tapi IHSG lebih berpeluang menguat dalam jangka pendek. Langkah BI yang di atas ekspektasi membuat IHSG rally pada sesi kedua perdagangan usai pengumuman RDG BI.
Menimbang posisi tersebut, Praska memprediksi pada sisa bulan ini IHSG akan bergerak pada area support 6.930-6.940 dengan resistance di 7.170 - 7.200. Meski begitu, pelaku pasar perlu tetap berhati-hati karena fluktuasi IHSG masih berpotensi terjadi.
Praktisi Pasar Modal & Pendiri WH-Project William Hartanto memandang lonjakan IHSG masih berupa sentimen jangka pendek akibat euforia pasar. Dus, kenaikan IHSG merupakan technical rebound menguji level psikologis 7.000.
"Kalau tidak mampu bertahan di atasnya sampai akhir pekan, maka ada kemungkinan melemah lagi. Dalam jangka pendek, IHSG memiliki support di 6.962 dan resistance 7.125," ungkap William.
Research Associate Lotus Andalan Sekuritas Hans Jervis memprediksi IHSG akan melaju dengan support di 6.970 dan resistance pada 7.190. Jika mampu menembus level 7.200, maka IHSG kembali membuka jalan ke arah 7.460.
Setelah sentimen pemangkasan suku bunga BI, sentimen berikutnya yang akan dicermati pelaku pasar adalah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025 serta Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 28 - 29 Januari 2025.
Dalam situasi saat ini, Hans melirik saham di sektor sensitif suku bunga yang terkait dengan daya beli masyarakat. Di antaranya adalah perbankan, properti dan otomotif. Hans menilai saham BBRI, BMRI, BSDE, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Astra International Tbk (ASII) sebagai pilihan yang menarik.
William masih menyarankan wait and see untuk sektor properti. Dia lebih memilih sektor teknologi pada saham yang secara teknikal menunjukkan indikasi penguatan. William merekomendasikan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan target harga Rp 85 dan Rp 130.
Praska menjagokan saham big bank: BMRI, BBNI dan BBCA. Sedangkan Ekky menjagokan sektor bank dan properti, dengan memilih saham BMRI dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) untuk target harga masing-masing di Rp 6.300 dan Rp 160-Rp 163.
Selain itu, Ekky mengamati pelemahan kurs rupiah akan cenderung menguntungkan emiten berbasis ekspor atau yang mendapatkan pendapatan dalam dolar AS. Ekky pun melirik saham komoditas tambang dan energi seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Periksa pergerakan Top Losers LQ45 saat IHSG menghijau pada Hari Rabu (15/1). Memasuki pertengahan bulan Januari 2025, ada 3 emiten yang alami pelemahan seperti MBMA, MDKA, dan BRPT.
Saham Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami penurunan pada penutupan perdagangan. Saat bursa tutup, saham BRPT berada di harga Rp 950 per lembar.
Jika dibandingkan dengan harga penutupan pada Selasa (14/1), yang berada di Rp 970, harga saham BRPT mengalami penurunan sebesar 2,06%. Pada awal perdagangan hari ini, saham BRPT dibuka di harga yang sama dengan penutupan sebelumnya, yakni Rp 970 per saham.
Selama perdagangan, saham BRPT mencatatkan harga tertinggi Rp 995 dan terendah Rp 940, dengan penurunan sebesar Rp 20 per saham dalam satu hari.
Jika dilihat dari 7 hari sebelumnya (8 Januari 2025), harga saham BRPT telah turun 2,56% dari Rp 975. Sementara itu, jika dibandingkan dengan harga setahun lalu (15 Januari 2024), saham ini turun 6,40% dari Rp 1.015.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa nilai total transaksi saham BRPT mencapai Rp 96,50 miliar, dengan volume transaksi sebesar 1.009.711 lot.
MDKA Melemah
Kemudian, ada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Ketika bursa berakhir, saham MDKA berada di level Rp 1.610 per lembar saham.
Dari harga penutupan pada Selasa (14/1) yang mencapai Rp 1.635, saham MDKA mengalami penurunan sebesar 1,53%. Saham ini dibuka di level yang sama dengan penutupan sebelumnya, yakni Rp 1.635 per saham.
Selama perdagangan, harga saham MDKA sempat mencapai titik tertinggi Rp 1.650 dan terendah Rp 1.600, sebelum akhirnya turun Rp 25 per saham dalam sehari.
Saat dibandingkan dengan harga tujuh hari yang lalu (8 Januari 2025), saham MDKA menunjukkan kenaikan sebesar 18,38% dari harga Rp 1.360.
Ketika dibandingkan dengan harga setahun lalu (15 Januari 2024), saham ini mencatat penurunan sebesar 33,74% dari level Rp 2.430.
BEI mencatattotal nilai transaksi saham MDKA hari ini mencapai Rp 55,10 miliar, dengan volume transaksi sebanyak 341.040 lot.MBMA Turun Tipis
Terakhir, ada saham MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk) mencatat penurunan pada penutupan perdagangan hari ini. Ketika bursa ditutup, saham MBMA berada di level Rp 436 per lembar saham.
Jika dibandingkan dengan harga penutupan Selasa (14/1) yang berada di Rp 440, saham MBMA turun sebesar 0,91%. Saham ini memulai perdagangan di atas harga penutupan sebelumnya, yakni di Rp 442 per saham.
Sepanjang perdagangan, saham MBMA sempat menyentuh harga tertinggi Rp 448 dan terendah Rp 434, sebelum akhirnya turun Rp 4 per saham dalam satu hari.
Jika dilihat dari tujuh hari sebelumnya (8 Januari 2025), harga saham MBMA mengalami kenaikan sebesar 5,83% dari Rp 412.
Dalam jangka waktu setahun (15 Januari 2024), saham ini telah turun signifikan sebesar 31,88% dari harga Rp 640.
Pihak BEI melaporkan bahwa nilai total transaksi saham MBMA mencapai Rp 12,70 miliar, dengan volume perdagangan sebesar 287.521 lot.
Tonton: Setelah IHSG Jebol ke Bawah 7.000, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Dari Analis
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan, turun 60,21 poin atau ambles 0,86% pada perdagangan kemarin (14/1). Membawa IHSG kembali ke bawah level 7.000, tepatnya di 6.956,66 sebagai titik awal perdagangan hari ini, Rabu (15/1).
Head of Research and Education Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengamati mayoritas saham-saham blue chip khususnya perbankan berkapitalisasi besar sudah memasuki oversold area. Terkait prospek sektor ini, pasar lantas akan mencermati pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Rabu (15/1).
"RDG BI diperkirakan menahan suku bunga acuan di 6%, namun pasar menantikan pandangan BI ke depan dalam pengumuman hasil RDG BI tersebut," ungkap Valdy dalam riset yang disiarkan Rabu (15/1).
Pasar juga mengantisipasi realisasi pertumbuhan kredit dari Sektor Perbankan Indonesia (SPI) di Desember 2024. Menariknya, SPI konsisten catatkan pertumbuhan kredit double digit sepanjang Januari-November 2024, meskipun suku bunga acuan tinggi dan dibayangi risiko ketidakpastian.
Valdy mengamati, terdapat peluang bahwa penurunan harga saham bank-bank berkapitaliasi besar tersebut sudah merefleksikan sejumlah isu yang dikhawatirkan berdampak negatif ke kinerja bank diantaranya kebijakan hapus tagih dalam PP No. 47 tahun 2024, serta wacana kewajiban bank dan lembaga non keuangan untuk mendanai proyek hilirisasi.
Sementara itu, Praktisi Pasar Modal & Founder WH Project William Hartanto mengamati panic selling masih berlanjut dengan pelemahan IHSG menembus level 7.000 yang pertama pada awal tahun 2025. Pelemahan IHSG masih bisa berlanjut dengan sejumlah faktor utama.
Mulai dari tekanan net sell investor asing, kejatuhan saham-saham big caps, pelemahan rupiah, serta nilai transaksi harian yang melonjak justru saat IHSG melemah sebagai indikasi panic selling. Secara teknikal, demand zone IHSG pada 6.962 – 7.000 sudah ditembus.
"Ini mengindikasikan bahwa IHSG sudah tidak terukur secara teknikal dan masih belum mencapai fase jenuh jual sama sekali. Namun pada perdagangan hari ini, ada peluang di mana IHSG akan menguji level 7.000," terang William.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menambahkan, selama di bawah garis MA5, maka secara teknikal IHSG berpeluang untuk kembali melemah dan menguji level terendahnya di Desember 2024.
"Namun jika mampu kembali breakout garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20," terang William.
Wafi memprediksi rentang pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.000 hingga 7.200. Valdy mengingatkan pelaku pasar untuk mewaspadai support terdekat di 6.950. Secara teknikal, IHSG mulai memasuki oversold area bersamaan dengan pelemahan pada perdagangan kemarin.
Dus, IHSG berpeluang bottoming pada kisaran 6.900 - 6.950, dengan resistance di 7.050 dan pivot di 7.000. Sedangkan William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed dalam rentang 6.931 – 7000.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat secara teknikal IHSG masih berpotensi melemah, namun secara terbatas. Cermati support dan resistance pada level 6.900 – 7.110.
Berikut rekomendasi saham pilihan sejumlah analis untuk perdagangan Rabu (15/1):
Rekomendasi dari Pilarmas Investindo Sekuritas
1. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
2. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
3. PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA)
Rekomendasi saham dari WH-Project:
1. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Analisa: Trend following dengan posisi candlestick menguat konsisten di atas MA5 dan MA20.
2. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Analisa: Pengujian resistance pada MA20, tren masih melemah dan belum terindikasi reversal.
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Analisa: Pergerakan harga membentuk pola double bottom dengan neckline pada 173 (pola sudah terkonfirmasi).
4. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Analisa: Trend following dengan posisi candlestick menguat konsisten di atas MA5 dan MA20.
Rekomendasi saham dari RHB Sekuritas:
1. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
Analisa:
Rekomendasi:
2. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Analisa:
Rekomendasi:
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Analisa:
Rekomendasi:
4. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Analisa:
Rekomendasi:
Rekomendasi saham dari Phintraco Sekuritas:
Saham pilihan utama (top pick) untuk perdagangan hari ini adalah EMTK, MBMA, SRTG, PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah pada perdagangan Senin (13/1). IHSG ditutup melemah 1,02% atau turun 71,99 poin ke posisi 7.016,88.
Pelemahan IHSG ini disebabkan oleh ambruknya saham-saham dengan kapitalisasi pasar alias market cap jumbo. Koreksi pada saham-saham big caps ini membuat valuasinya ikut murah.
Misalnya, saham PT Astra International Tbk (ASII) yang ambles 14,03% dalam setahun terakhir. Contoh lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang anjlok 33,91% dalam setahun ini.
Kedua emiten itu merupakan perusahaan yang memiliki sepak terjang yang teruji selama menjadi perusahaan terbuka. Keduanya, bahkan memiliki fundamental yang baik dan rajin membayarkan dividen kepada pemegang sahamnya.
Namun menariknya dua saham itu justru sedang dilego oleh investor. ASII dan BBRI hanya dua contoh dari beberapa emiten big caps lainnya yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham emiten big caps dengan valuasi murah itu justru kalah dengan saham-saham pendatang baru. Seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang sahamnya melesat 126,30%.
Melesatnya harga saham Grup Barito ini turut mendongkrak valuasi BREN. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Price Earnings Ratio (PER) BREN sebesar 845,52 kali dengan Price Book Value Ratio (PBVR) senilai 125,34 kali.
Contoh lainnya, ada PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang sahamnya yang melambung 265,28% dalam setahun terakhir. Secara valuasi, PER dan PBVR PANI masing-masing mencapai 601,08 kali dan 11,48 kali.
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mencermati, apa yang terjadi bukan persoalan valuasi yang masih murah atau sudah mahal, tetapi kehadiran market market untuk suatu saham.
“Itu yang terjadi dengan BREN dan ASII, dimana pemegang saham pengendali BREN berkepentingan menjaga harga sahamnya sementara ASII tidak ada yang berkepentingan,” katanya kepada Kontan, Senin (13/1).
Budi bilang kondisi ini memberikan risiko sekaligus dan peluang seperti biasa untuk semua investor termasuk pemula. Jadi dalam berinvestasi tidak hanya cukup hanya dengan penilaian fundamental.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas menambahkan potensi yang ada di pasar saham saat ini, tak hanya sekadar menganalisa fundamental.
Nico mengatakan memang saham BREN valuasinya sudah sangat mahal, tetapi secara analisa teknikal ada gap di pergerakan BREN yang memberikan potensi kenaikan menutup gap tersebut.
“Hal ini yang dilihat sebagai sebuah peluang oleh pelaku pasar dan investor sehingga tidak hanya berbicara secara fundamental, tetapi kesempatan datang dari analis teknikal,” ucapnya.
Untuk itu, Nico menyarankan investor harus tetap menetapkan beberapa hal. Yakni, tujuan investasi, jangka waktu investasi, profil risiko dan karakter pada masing-masing diri investor.
“Pelajari fundamental dan teknikal. Kombinasikan keduanya untuk mendapatkan momentum dan peluang sambil menyiapkan trading plan,” kata dia.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.