Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Untuk mempelajari dinamika pasar dengan cepat dan mengikuti fokus pasar dalam 15 menit.
Di dunia umat manusia, tidak akan ada pernyataan tanpa pendirian apa pun, dan tidak akan ada ucapan tanpa tujuan apa pun.
Inflasi, nilai tukar, dan perekonomian membentuk keputusan kebijakan bank sentral; Sikap dan perkataan pejabat bank sentral juga mempengaruhi tindakan para pedagang pasar.
Uang membuat dunia berputar dan mata uang adalah komoditas permanen. Pasar forex penuh dengan kejutan dan ekspektasi.
Kolumnis Teratas
Nikmati kegiatan menarik, di sini di FastBull.
Berita terbaru dan peristiwa keuangan global.
Saya memiliki pengalaman 5 tahun dalam analisis keuangan, terutama dalam aspek perkembangan makro dan penilaian tren jangka menengah dan panjang. Fokus saya terutama pada perkembangan Timur Tengah, pasar negara berkembang, batu bara, gandum, dan produk pertanian lainnya.
Saya bekerja sebagai analis di perusahaan broker forex ternama dan telah berkecimpung di industri keuangan selama 10 tahun, melibatkan forex, futures dan saham. Saya sangat ahli dalam menganalisis dan menginterpretasikan pasar menggunakan data fundamental.
Terbaru
Peringatan Risiko dalam Perdagangan Saham HK
Terlepas dari kerangka hukum dan peraturan Hong Kong yang kuat, pasar sahamnya masih menghadapi risiko dan tantangan yang unik, seperti fluktuasi mata uang karena patokan dolar Hong Kong terhadap dolar AS dan dampak perubahan kebijakan dan kondisi ekonomi Tiongkok daratan terhadap saham Hong Kong.
Biaya dan Pajak Perdagangan Saham HK
Biaya perdagangan di pasar saham Hong Kong meliputi biaya transaksi, bea materai, biaya penyelesaian, dan biaya konversi mata uang untuk investor asing. Selain itu, pajak mungkin berlaku berdasarkan peraturan setempat.
Industri Barang Konsumsi Non-Pokok HK
Pasar saham Hong Kong mencakup sektor konsumsi non-esensial seperti otomotif, pendidikan, pariwisata, katering, dan pakaian jadi. Dari 643 perusahaan yang terdaftar, 35% berasal dari Cina daratan, yang merupakan 65% dari total kapitalisasi pasar. Dengan demikian, pasar ini sangat dipengaruhi oleh ekonomi Tiongkok.
Industri Real Estat HK
Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa sektor real estat dan konstruksi di indeks saham Hong Kong telah menurun. Namun demikian, pada tahun 2022, sektor ini masih memiliki sekitar 10% pangsa pasar, yang mencakup pengembangan real estat, teknik konstruksi, investasi, dan manajemen properti.
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua
Tidak ada data
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur
Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat parkir di zona hijau di akhir perdagangan pada Selasa (4/2). IHSG ditutup menguat 43,401 poin atau 0,62% ke 7.073,459.
Total volume transaksi bursa mencapai 26,62 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,2 triliun. Sebanyak 321 saham naik harga, 257 turun harga dan 221 flat.
Direktur PT Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus mengatakan, IHSG sempat menguat di sesi I perdagangan, tetapi mulai tertekan di sesi II perdagangan hari ini. Penurunan itu lantaran ada tekanan jual, di mana sektor perbankan masih menjadi salah satu pemberat indeks.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat ke 7.073,46 di Hari Ini, GOTO, SMGR, KLBF Jadi Top Gainers LQ45
Sentimen positif datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menunda kenaikan tarif bagi Kanada dan Meksiko.
“Di satu sisi, China juga dikabarkan mulai membalas kenaikan tarif impor 15% untuk AS per 10 Februari yang membuat pasar tertekan di sesi II,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/2).
Pada perdagangan Rabu (5/2) besok, IHSG diperkirakan masih akan cenderung tertekan dengan rentang pergerakan di 7.010-7.130.
Daniel pun menyarankan investor untuk memperhatikan saham RGAS dengan target harga di Rp 130 per saham dan BBRI dengan target harga Rp 4.500 per saham.
Baca Juga: Saham Bank LQ45 yang Turun saat IHSG Naik pada Selasa (4/2), Ada BBCA, BBNI, dan BMRI
Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Joshua Marcius melihat, IHSG pada perdagangan besok cenderung akan bergerakbearish.
“Pergerakannya kembali tertahan di sekitar EMA34 pada hari ini, sehingga berpotensi melanjutkan penurunan jangka pendek,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (4/2).
IHSG pun diproyeksikan bakal bergerak di level support6.930 dan resistance7.200 besok.
“Sentimen yang masih menjadi perhatian adalah kejelasan rencana penerapan tarif dagang yang dilakukan AS ke negara-negara, seperti Kanada, Meksiko, dan China,” ungkapnya.
Joshua menyarakan, saham-saham yang menarik untuk dicermati secara teknikal pada perdaganganbesok adalah PTRO, GOTO, dan DMMX.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah di awal bulan Februari 2025. IHSG terjun 79,13 poin atau anjlok 1,11% ke posisi 7.030,05 pada perdagangan Senin (3/2).
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila mengamati pelemahan IHSG tak lepas dari respons investor terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai kebijakan tarif impor. AS menerapkan tarif 25% kepada Kanada dan Meksiko dan 10% ke China.
Selain itu, ada sentimen dari rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi alias Personal Consumption Expenditure (PCE) AS pekan lalu, yang tumbuh dari 2,4% menjadi 2,6%. "Mengindikasikan bahwa wajar The Fed masih akan berhati-hati dalam kebijakan fiskal ke depannya dan tidak terburu-buru dalam menurunkan suku bunga acuan," terang Indy kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyoroti rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang melaporkan terjadi deflasi pada bulan Januari 2025 sebesar 0,76% secara bulanan. Deflasi ini merupakan yang pertama sejak September 2024.
Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 0,76% (YoY), lebih rendah dibandingkan dengan Desember 2024 yang mencapai 1,57% (YoY).
"Kami menilai, hal ini perlu diperhatikan pemerintah, dimana daya beli ternyata melemah secara bulanan dan di luar prediksi pasar," ungkap Nico.
Secara teknikal, Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat IHSG melakukan koreksi dengan runaway gap, namun longer lower shadow.
Meski berpeluang melakukan rebound, namun selama di bawah resistance garis MA5 maka berpeluang untuk kembali membuat lower low level dan menguji level terendahnya di Januari 2025.
Namun jika mampu breakout garis MA5, maka IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA50. Wafi memprediksi IHSG pada perdagangan hari ini akan bergerak dalam rentang 6.950 hingga 7.150.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyoroti IHSG menghadapi support fraktal 6.931. Secara teknikal, penembusan di bawahnya akan mengonfirmasi skenario alternatif berlanjutnya menuju 6.835, bahkan 6.742.
Sebaliknya, IHSG berpotensi membentuk pola double bottom selama masih berada di atas fraktal 6931. Dus, level support IHSG saat ini berada di area 6.931, 6.835 dan 6.742. Sementara level resistennya ada di level 7.082, 7.175 dan 7.349.
Nico melihat IHSG masih berpotensi melakukan koreksi. Namun, ada peluang menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.930 – 7.070. Sedangkan Indy memprediksi IHSG akan volatile menguji resistance di 7.100 dan support di 6.943.
Berikut rekomendasi saham dari para analis untuk perdagangan Selasa (4/2):
Rekomendasi dari Edvisor Profina Visindo:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Support: Rp 5.650
Resistance / Target: Rp 6.125
Stoploss: Rp 5.450.
2. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
Support: Rp 895
Resistance / Target: Rp 985
Stoploss: Rp 855.
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Support: Rp 1.315
Resistance / Target: Rp 1.540
Stoploss: Rp 1.270.
Rekomendasi saham dari Pilarmas Investindo Sekuritas:
1. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)
Harga penutupan: Rp 230
Support: Rp 216
Resistance: Rp 246
Target harga: Rp 244.
2. PT Multipolar Tbk (MLPL)
Harga penutupan: Rp 123
Support: Rp 121
Resistance: Rp 131
Target harga: Rp 130.
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Harga penutupan: Rp 2.000
Support: Rp 1.960
Resistance: Rp 2.110
Target harga: Rp 2.080.
Rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas:
1. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)
Rekomendasi: Hold atau Trading Buy pada rentang harga Rp 2.200 - Rp 2.240.
Support: Rp 2.190
Resistance / Target: Rp 2.580 - Rp 2.770.
2. PT Astra International Tbk (ASII)
Rekomendasi: Akumulasi Buy pada rentang harga Rp 4.600 - Rp 4.700
Support: Rp 4.510
Resistance / Target: Rp 5.050 - Rp 5.250.
3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Rekomendasi: Buy on Weakness pada rentang harga Rp 4.400 - Rp 4.500
Support: Rp 4.380
Resistance / Target: Rp 4.980 - Rp 5.175.
4. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Rekomendasi: Hold
Support: Rp 880
Resistance / Target: Rp 945, Rp 985, Rp 1.035.
5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Rekomendasi: Hold atau Buy on Weakness pada rentang harga Rp 10.650 - Rp 11.000
Support: Rp 10.650
Resistance / Target: Rp 11.450 - Rp 12.225.
Rekomendasi saham dari RHB Sekuritas Indonesia:
1. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Rekomendasi: Buy
Analisa: Buy area di sekitar Rp 25.675 dengan target jual di Rp 26.700 hingga Rp 28.200. Cut loss di Rp 25.200.
2. PT Avia Avian Tbk (AVIA)
Rekomendasi: Buy on Breakout
Analisa: Buy jika breakout Rp 414 dengan target jual di Rp 456 hingga Rp 476. Cut loss di Rp 398.
3. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Rekomendasi: Buy
Analisa: Buy area di sekitar Rp 1.040 dengan target jual di Rp 1.105 hingga Rp 1.170. Cut loss di Rp 1.000.
4. PT Multipolar Tbk (MLPL)
Rekomendasi: Buy
Analisa: Buy area di sekitar Rp 115 dengan target jual di Rp 140 hingga Rp 170. Cut loss di Rp 102.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound pada perdagangan hari ini (4/2). Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup melemah 1,11% ke level 7.030,05 pada perdagangan Senin (3/2).
Hari ini, total volume perdagangan saham di BEI mencapai 15,34 miliar dengan nilai transaksi perdagangan sebesar Rp 11,32 triliun.
Sebanyak 461 saham turun menekan laju IHSG dan 168 saham menguat serta 174 saham lainnya stagnan alias tidak berubah.
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus melihat, merosotnya IHSG hari ini disebabkan oleh sentimen perang dagang yang dipelopori Amerika Serikat (AS).
“Hal tersebut semakin menambah ketidakpastian yang sudah ada saat ini. Inflasi di AS berpotensi mengalami kenaikan akibat naiknya harga barang,” ujarnya kepada Kontan, Senin (3/2).
Alhasil, kenaikkan inflasi berpotensi untuk mengurangi potensi pemangkasan tingkat suku bunga The Fed yang akan mengganggu jalannya penurunan tingkat suku bunga.
Hal tersebut memberikan dampak bagi negara emerging market, sehingga hari ini sejumlah bursa di kawasan Asia tercatat anjlok.
“Misalnya, kinerja Nikkei turun 2,66% dan Kospi juga turun 2,52% hari ini,” ungkapnya.
Berkaca dari kejadian hari ini, Nico memproyeksikan IHSG bakal bergerak menguat di rentang 7.000 – 7.060 pada perdagangan Selasa (3/2). Ini dengan catatan sentimen negatif dari hari ini bisa mereda dengan cepat.
Dari luar negeri, setidaknya ada tiga sentimen utama. Pertama, rilis data ekonomi dari AS, seperti data ISM Manufacturing, New Orders, dan Employment.
Kedua, rilis data Consumer Price Index (CPI) Zona Eropa. Ketiga, ada rilis data PMI Caixin Manufacturing.
“Dari dalam negeri, investor masih wait and see terkait dengan data pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024,” katanya.
Nico pun menyarankan investor untuk melirik sektor yang memiliki valuasi menarik di masa depan dan berfundamental kuat, seperti perbankan.
Setali tiga uang, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, koreksi IHSG hari ini juga akibat pemberlakuan kebijakan tarif impor AS per awal Februari. Seperti diketahui, Kanada dan Meksiko terkena tarif impor 25%, serta China terkena tarif 10%.
“Hal ini mengakibatkan indeks dolar AS bergerak menguat dan menekan nilai tukar rupiah,” ujarnya kepada Kontan, Senin (3/2).
Untuk perdagangan besok, IHSG berpeluang menguat dalam jangka pendek dengan level support 6.961 dan resistance 7.030.
“Sentimennya diperkirakan masih imbas dari tarif impor AS. Investor juga menanti akan rilis data manufaktur AS dan pekerjaan AS,” paparnya.
Herditya pun menyarankan investor untuk mencermati saham INKP dengan target harga Rp 6.900 – Rp 7.325 per saham, MBMA Rp 388 – Rp 408 per saham, dan SIDO Rp 595 – Rp 610 per saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 161,42 poin atau 2,27% ke 6.947,77 di akhir perdagangan sesi I hari ini, Senin (3/2).
Pelemahan IHSG ini diikuti oleh pelemahan saham yang tergabung dalam indeks LQ45, termasuk saham-saham besar yang masuk kategori blue chips. Di antaranya ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turun 4,98% ke Rp 5.725 per saham, saham Indofood Sukses Makmur (INDF) yang turun 3,82% ke Rp 7.550 per saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang turun 3,48% ke Rp 11.100 per saham.
Seluruh indeks sektoral kompak melemah, mengikuti pelemahan IHSG.
Indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor properti yang anjlok 3,36%, sektor barang baku turun 3,01% dan sektor kesehatan turun 2,56%.
Berikut top losers LQ45 hingga sesi I hari ini adalah:
1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (-6,71%)2. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) (-6,47%)3. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) (-5,65%)4. PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) (-5,29%)5. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (-5,00%)6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) (-4,98%)7. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (-4,59%)8. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) (-4,59%)9. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) (-4,02%)10. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (-3,82%)11. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) (-3,48%)12. PT Indosat Tbk (ISAT) (-3,35%)13. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) (-3,35%)14. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) (-3,26%)15. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) (-3,03%)
Peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk bergerak lebih stabil terbuka pada bulan Februari 2025. Meski begitu, investor mesti tetap mencermati sentimen eksternal dan domestik yang bisa menyetir arah pasar saham.
IHSG di bulan Februari akan bermula dari posisi 7.109,19. Level ini didapat usai IHSG menutup perdagangan Januari dengan penguatan 0,50% pada Jumat (31/1). Dengan fluktuasi yang cukup kencang, IHSG mengakumulasi kenaikan 0,41% secara year to date.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila menilai pergerakan IHSG pada bulan Januari 2025 terbilang sideways. Dampak dari January Effect cenderung flat di tengah kepungan sentimen eksternal.
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengamini performa IHSG cukup menggambarkan dampak yang terbatas dari January Effect. Audi menyoroti sejumlah sentimen yang menyetir pasar saham sepanjang Januari.
Mulai dari Trump Effect di sekitar pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta langkah agresif Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga sebesar 25 basis points.
Kebijakan BI memotong suku bunga acuan cukup membawa sentimen positif, yang terefleksi pada kenaikan IHSG hingga beberapa hari pasca pengumuman tersebut. Hanya saja, katalis lain cenderung membuat pelaku pasar lebih bersikap hati-hati.
Dari dalam negeri, investor mengantipasi dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah. Dari eksternal, investor mencermati kebijakan tarif AS di era Donald Trump terhadap beberapa negara yang rawan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. Begitu pun dengan langkah AS menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris (Paris Agreement).
Di sisi lain, The Fed menahan tingkat suku bunga, dan memberikan sinyal lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga yang menimbulkan kekhawatiran terhadap efek iklim suku bunga tinggi (higher for longer). "Investor cenderung shifting ke dalam aset yang beresiko rendah hingga safe havens," terang Audi kepada Kontan.co.id, Minggu (2/2).Peluang menguat terbuka
Meski dikepung sejumlah sentimen tersebut, Audi melihat peluang IHSG untuk kembali menguat tetap terbuka pada bulan ini. Secara historis, IHSG menunjukkan performa positif pada bulan Februari dalam empat tahun terakhir.
Menurut Audi, penguatan IHSG di bulan Februari terdongkrak oleh posisi investor pasca penyesuaian portofolio pada bulan Januari, serta musim rilis laporan keuangan tahunan yang mulai bergulir. Audi memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang support 6.950 dan resistance 7.464 pada bulan ini.
Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas Reyhan Pratama sepakat, laju IHSG pada bulan Februari seringkali menjadi momentum pemulihan setelah periode volatilitas pada Januari. Reyhan memprediksi, kinerja IHSG berpotensi lebih stabil pada bulan Februari.
Apalagi jika ada katalis dari dalam negeri yang menopang pasar, seperti stimulus fiskal, kebijakan BI yang pro-stabilitas, serta perbaikan data ekonomi domestik. Hanya saja, sentimen eksternal yang masih membayangi tetap menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan.
Terutama dari dinamika negosiasi kebijakan tarif AS dan perkembangan data ekonomi global. Reyhan pun menaksir IHSG akan bergerak pada area 6.956 - 7.324 pada awal bulan ini atau sepekan ke depan. Sedangkan dalam rentang bulanan, IHSG bisa melaju pada support 6.937 dan resistance 7.470 sepanjang Februari.
Indy menambahkan, pelaku pasar perlu mencermati efek dari langkah The Fed terhadap outlook suku bunga acuan. Faktor penting lainnya adalah pergerakan kurs rupiah serta kondisi perekonomian AS dan China, yang bisa memengaruhi arus dana keluar (capital outflow) dari pasar Indonesia.
Sejumlah sentimen tersebut dapat membuat IHSG bergerak volatile pada bulan ini. Indy memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 7.016 - 7.232 untuk sepekan ke depan, dan melaju pada area 7.100 - 7.444 di bulan Februari.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih sepakat, langkah hawkish The Fed, tekanan pada kurs rupiah dan tingkat inflasi menjadi sentimen yang perlu dicermati. Capital outflow dari pasar keuangan pun masih berpotensi lanjut di bulan ini.Rekomendasi saham
Ratih menyarankan agar investor mempertimbangkan diversifikasi kelas aset hingga sektoral dalam portofolio investasinya. "Selain itu, money management juga diperlukan untuk mengurangi risiko," kata Ratih.
Jika terjadi koreksi, pelaku pasar bisa memperhatikan peluang buy on weakness. Terutama pada saham-saham yang memiliki historis yield dividen menarik, menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pasca rilis kinerja tahunan emiten.
Ratih menyodorkan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Trading plan yang bisa dipertimbangkan untuk sepekan ke depan adalah buy on weakness TLKM pada harga Rp 2.660 dengan target di resistance Rp 2.800.
Kemudian, buy PTBA dan speculative buy BRMS dengan target masing-masing pada resistance Rp 2.800 dan Rp 410. Sedangkan Audi menyarankan buy PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), trading buy PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), serta akumulasi buy PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK).
Reyhan menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Sariguna Primartirta Tbk (CLEO) dan PT Dyandra Media International Tbk (DYAN). Dengan target harga masing-masing di Rp 96 - Rp 105, Rp 3.040 - Rp 3.350, Rp 1.575 - Rp 1.700 dan Rp 103 - Rp 109.
Sementara Indy merekomendasikan emiten perbankan dan energi. Indy menjagokan saham BMRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) libur panjang pada pekan ini. Sebelum libur panjang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 0,92% ke level 7.166,06 pada Jumat pekan lalu (24/1).
Pasar saham akan kembali dibuka pada Kamis, 30 Januari, setelah libur selama tiga hari di pekan terakhir Januari 2025.
Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memproyeksikan pergerakan IHSG pada Kamis (30/1) cenderung tertekan dalam level support 7.111 dan resistance 7.303 dengan indikator RSI menunjukkan penurunan serta MACD melandai.
Audi melihat pergerakan IHSG dipengaruhi kenaikan harga emas yang menunjukkan terjadinya shifting investment oleh investor ke dalam aset safe havens. Selain itu, terlihat juga arus keluar dana asing yang cukup deras pada pekan lalu.
"Pasar juga menantikan suku bunga Fed Fund Rates dan arah kebijakan The Fed, terlebih pasca pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait pemangkasan suku bunga yang dapat dilakukan," ujar Audi kepada Kontan, Jumat (24/1) lalu.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi dengan support 7.079 dan resistance 7.237.
Herditya mengatakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Pertama, terkait adanya rilis data manufaktur China. Kedua, rapatFederal Open Market Committee (FOMC).
"Ketiga, libur panjang tahun baru Imlek," kata Herditya kepada Kontan, Jumat (24/1) lalu.Rekomendasi Saham
Untuk saham, Herditya merekomendasikan sejumlah saham untuk dapat dicermati pada perdagangan Kamis (30/1). Yakni, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di target harga Rp 4.480-Rp 4.600 per saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) pada target harga Rp 11.700- Rp 11.975 per saham dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan target harga Rp 1.150-Rp 1.175 per saham.
Sementara itu, Audi merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan Kamis (30/1), antara lain:
1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
2. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)
Kinerja pasar modal Tanah Air bergerak fluktuatif selama 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ini tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sekadar mengingatkan Prabowo bersama wakilnya Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik pada 20 Oktober 2024. Pada perdagangan pertama setelah pelantikan, IHSG parkir di level 7.777,59 di 21 Oktober 2024.
Pada akhir perdagangan Jumat (24/1), IHSG berada di level 7.166,05. Artinya dalam rentang 100 hari pemerintah Prabowo-Gibran, IHSG sudah terkoreksi 7,85% atau tergerus 611,54 poin.
Selama periode tersebut, IHSG mencapai level tertinggi pada penutupan 22 Oktober 2024 di level 7.788,98. Masih di hari yang sama, pada perdagangan intraday IHSG bahkan sempat menyentuh level 7.805,92.
Namun penguatan IHSG meredup hingga jebol ke bawah 7.000. IHSG menyentuh level terendahnya pada 100 hari kepemimpinan Prabowo pada 14 Januari 2025. Kala itu, IHSG menutup perdagangan di level 6.956,67.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mencermati pergerakan IHSG yang volatil sebenarnya dipengaruhi oleh faktor eksternal, terlebih setelah Donald Trump memenangkan pemilihan umum di Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, muncul ekspektasi inflasi pada pemerintahan Trump akan kembali tinggi karena serangkaian kebijakannya. Ini membuat pelaku pasar menilai peluang The Fed memangkas suku bunga menjadi kecil.
Sukarno bilang, adanya sentimen positif di awal tahun setelah Prabowo membatalkan kenaikan PPN secara umum belum mampu mendorong IHSG karena pasar saham masih disetir sentimen global.
"Sentimen negatif dari eksternal lebih kuat dibandingkan sentimen positif dari dalam negeri," jelasnya saat dihubungi Kontan belum lama ini.
Direktur Purwanto Asset Management Edwin Sebayang menambahkan selain dari sentimen eksternal, pergerakan IHSG juga tak luput dari pengaruh sentimen dalam negeri.
Yakni, keringnya likuiditas di pasar. Kekhawatiran akan naiknya defisit anggaran akibat beberapa kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah baru di bawah komando Prabowo.
"Gemuknya jumlah kementerian, menteri, wakil menteri dan utusan khusus yang tentunya akan memerlukan anggaran yang lebih besar serta diterapkannya kebijakan baru yang cukup mengagetkan," kata Edwin.
Wakil Direktur TBS Utama Pandu Patria Sjahrir menyebut pasar ekuitas dalam negeri dipengaruhi oleh sentimen Trump dan tidak ada pengaruh negatif dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Yang penting sekarang (pemerintah) sudah cukup fokus dari sisi pekerjaannya. Bursa (melemah) gara-gara Amerika, tidak ada hubungannya dengan pemerintah Prabowo," katanya saat ditemui di Jakarta.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.