Kutipan
Berita
Analisis
Pengguna
24/7
Kalender Ekonomi
Pendidikan
Data
- Nama
- Nilai Terbaru
- Sblm.
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
S:--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
--
P: --
S: --
Tidak Ada Data Yang Cocok
Opini Terbaru
Opini Terbaru
Topik Populer
Untuk mempelajari dinamika pasar dengan cepat dan mengikuti fokus pasar dalam 15 menit.
Di dunia umat manusia, tidak akan ada pernyataan tanpa pendirian apa pun, dan tidak akan ada ucapan tanpa tujuan apa pun.
Inflasi, nilai tukar, dan perekonomian membentuk keputusan kebijakan bank sentral; Sikap dan perkataan pejabat bank sentral juga mempengaruhi tindakan para pedagang pasar.
Uang membuat dunia berputar dan mata uang adalah komoditas permanen. Pasar forex penuh dengan kejutan dan ekspektasi.
Kolumnis Teratas
Nikmati kegiatan menarik, di sini di FastBull.
Berita terbaru dan peristiwa keuangan global.
Saya memiliki pengalaman 5 tahun dalam analisis keuangan, terutama dalam aspek perkembangan makro dan penilaian tren jangka menengah dan panjang. Fokus saya terutama pada perkembangan Timur Tengah, pasar negara berkembang, batu bara, gandum, dan produk pertanian lainnya.
Saya bekerja sebagai analis di perusahaan broker forex ternama dan telah berkecimpung di industri keuangan selama 10 tahun, melibatkan forex, futures dan saham. Saya sangat ahli dalam menganalisis dan menginterpretasikan pasar menggunakan data fundamental.
Terbaru
Peringatan Risiko dalam Perdagangan Saham HK
Terlepas dari kerangka hukum dan peraturan Hong Kong yang kuat, pasar sahamnya masih menghadapi risiko dan tantangan yang unik, seperti fluktuasi mata uang karena patokan dolar Hong Kong terhadap dolar AS dan dampak perubahan kebijakan dan kondisi ekonomi Tiongkok daratan terhadap saham Hong Kong.
Biaya dan Pajak Perdagangan Saham HK
Biaya perdagangan di pasar saham Hong Kong meliputi biaya transaksi, bea materai, biaya penyelesaian, dan biaya konversi mata uang untuk investor asing. Selain itu, pajak mungkin berlaku berdasarkan peraturan setempat.
Industri Barang Konsumsi Non-Pokok HK
Pasar saham Hong Kong mencakup sektor konsumsi non-esensial seperti otomotif, pendidikan, pariwisata, katering, dan pakaian jadi. Dari 643 perusahaan yang terdaftar, 35% berasal dari Cina daratan, yang merupakan 65% dari total kapitalisasi pasar. Dengan demikian, pasar ini sangat dipengaruhi oleh ekonomi Tiongkok.
Industri Real Estat HK
Dalam beberapa tahun terakhir, pangsa sektor real estat dan konstruksi di indeks saham Hong Kong telah menurun. Namun demikian, pada tahun 2022, sektor ini masih memiliki sekitar 10% pangsa pasar, yang mencakup pengembangan real estat, teknik konstruksi, investasi, dan manajemen properti.
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Lihat Semua
Tidak ada data
Tidak Masuk
Masuk untuk mengakses lebih banyak fitur
Anggota FastBull
Belum
Pembelian
Masuk
Daftar
Hongkong, China
Vietnam Ho Chi Minh
Dubai, UAE
Nigeria Lagos
Kairo Mesir
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Program Afiliasi
Seputarforex - Nilai tukar Pound turun lebih dari 0.6% terhadap Dolar AS saat berita ditulis pada awal perdagangan sesi New York hari Selasa (12/November). GBP/USD bukan hanya terbebani oleh aksi risk-off global dan penguatan Dolar AS, melainkan juga data tenaga kerja Inggris yang buruk.
Office for National Statistics (ONS) melaporkan Inggris mengalami kenaikan tingkat pengangguran dari 4.0% menjadi 4.3% pada bulan September 2024. Jumlah klaim pengangguran pada Oktober meningkat pesat dibandingkan September, meskipun kenaikannya lebih sedikit daripada perkiraan konsensus.
Pendapatan mingguan rata-rata tanpa bonus cuma naik 4.8% pada laporan September 2024. Ini merupakan rekor terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Lonjakan pengangguran dan perlambatan pertumbuhan upah menandakan pelemahan salah satu faktor utama penggerak inflasi. Alhasil, laporan ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Bank of England (BoE).
"Pelemahan dalam (pertumbuhan) upah reguler sektor swasta menandakan bahwa BoE akan terus memangkas suku bunga secara bertahap," kata Paul Dales, kepala ekonom Inggris di Capital Economics, "Kami tetap berpendapat Bank Sentral akan melewatkan (kesempatan mengubah suku bunga pada) rapat Desember dan memangkas suku bunga pada rapat Februari mendatang."
Terlepas dari suramnya laporan tenaga kerja Inggris kali ini, berita sebenarnya tidak berdampak terlalu besar di mata mayoritas trader. Pasalnya, akurasi sebagian data sudah lama dipertanyakan.
Gubernur BoE Andrew Bailey pekan lalu kembali memeringatkan bahwa Survei Angkatan Kerja (LFS) -- yang menjadi sumber data lapangan kerja dan pengangguran-- telah memperumit pekerjaannya. Berdasarkan metodologi penyusunan data saat ini, sukar untuk menilai apakah benar-benar terjadi kenaikan pengangguran di Inggris atau tidak.
Tingkat pengangguran Inggris versi ONS berfluktuasi tajam selama beberapa bulan terakhir. Namun, model berbasis indikator versi BoE menunjukkan tingkat pengangguran Inggris tetap stabil pada kisaran 4.2% dalam kurun waktu yang sama.
Seputarforex - Nilai tukar Pound Inggris terus beredar di bawah 1.3000 terhadap Dolar AS seusai pengumuman suku bunga Bank of England kemarin. GBP/USD menguat terbatas saja karena BoE mengungkapkan proyeksi inflasi Inggris yang lebih tinggi, tetapi tetap akan melanjutkan siklus pemangkasan suku bunga. Saat berita ditulis pada awal sesi Asia hari Jumat (8/November), duet Cable terpantau lesu pada 1.2970-an.
Tetap Pangkas Bunga 25 Basis Poin
Bank of England (BoE) kemarin memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 4.75%, sesuai dengan perkiraan konsensus. Ini merupakan pemangkasan suku bunga kedua kalinya dalam tahun 2024.
Dari sembilan anggota Komite Kebijakan Moneter BoE, hanya Catherine Mann yang berharap suku bunga tidak diubah. Mayoritas anggota mengekspresikan niat untuk terus memangkas suku bunga secara bertahap seperti sekarang.
Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan "kita tidak dapat memangkas suku bunga secara terlalu cepat atau terlalu banyak", tetapi "jika perekonomian berkembang seperti yang kita harapkan, kemungkinan besar suku bunga akan terus turun secara bertahap dari sini."
BoE berpendapat anggaran belanja dan pendapatan pemerintah Inggris yang baru dapat menyokong kenaikan inflasi serta pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi, kenaikannya tidak terlalu besar hingga mendorong mereka mengubah arah kebijakan moneter.
Proyeksi BoE kini menunjukkan inflasi akan mencapai 2.5% pada akhir tahun 2024 dan 2.7% pada akhir tahun 2025. Laju inflasi Inggris kemudian bakal menurun perlahan sampai ke bawah target 2.0% pada pertengahan tahun 2027.
BoE menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi rata-rata tahun 2024 dari 1.25% menjadi 1%. Di saat yang sama, mereka menaikkan proyeksi ekonomi Inggris tahun 2025 dari 1% menjadi 1.5%.
Tahun Depan Lebih Cepat Atau Lambat?
Mayoritas pelaku pasar mensinyalir BoE akan melanjutkan penurunan suku bunga seperti sekarang. Tepatnya dengan ritme satu kali tiap kuartal.
Beberapa pakar memiliki opini berbeda. Sebagian berpendapat BoE mungkin mempercepat ritme pemangkasan suku bunga tahun depan.
"Meskipun terjadi peningkatan belanja besar dalam anggaran Inggris minggu lalu, BoE telah memberi sinyal bahwa hal itu bukan game-changer untuk pemangkasan suku bunga di masa mendatang," kata James Smith, ekonom ING, "Kami pikir bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember tetapi mempercepat laju pemangkasan mulai Februari (2025) dan seterusnya."
Sebagian lagi menilai kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS dapat mendesak berbagai bank sentral utama untuk memperlambat pemangkasan suku bunga, termasuk Bank of England. Apalagi jika program-program pemerintah Inggris ternyata menghasilkan kenaikan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan BoE.
"Tekanan naik inflasi dari anggaran dan meningkatnya risiko global, termasuk kemungkinan bea impor baru AS, dapat membuat kebijakan (suku bunga) dilonggarkan secara lebih moderat," kata Suren Thiru, direktur ekonomi di the Institute of Chartered Accountants.
BoE tidak berkomentar apa-apa mengenai kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS. Andrew Bailey hanya mengatakan bahwa pihaknya akan mencermati kebijakan perdagangan Trump, tetapi masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tertentu.
Seputarforex - Nilai tukar Pounds melemah setelah Menteri Keuangan Inggris memaparkan Anggaran Musim Gugur kemarin. GBP/USD anjlok sampai level terendah 1.2885 pada sesi Eropa hari Kamis (31/Oktober), GBP/JPY merosot lebih dari 1% dalam tempo kurang dari sehari, sementara EUR/GBP meroket ke level tertinggi bulan ini.
Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, kemarin mengumumkan rencana untuk menaikkan pajak dan menambah utang pemerintah demi meningkatkan anggaran belanja. Perkiraan kenaikan pajak keseluruhan sekitar 40 miliar pounds dan tambahan utang sebesar minimal 142 miliar pounds selama lima tahun ke depan. Namun, para pakar menilai totalnya tak dapat mengimbangi perkiraan kenaikan anggaran belanja pemerintah yang berjumlah sekitar 70 miliar pounds per tahun.
Pelaku pasar awalnya menyambut hangat pengumuman Reeves, karena peningkatan anggaran belanja pemerintah dapat menyokong inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, situasi segera berubah setelah publik menemukan indikasi ketidakseimbangan dalam proyeksi pemasukan dan pengeluaran pemerintah berdasarkan rencana anggaran terbaru ini.
"Ketika angka-angka itu dilihat dengan jelas, pasar Inggris bereaksi dengan gelisah. Meski awalnya turun, yield obligasi pemerintah 10-tahunan melonjak hingga 20 basis poin dalam sekejap sementara pound sterling dilanda aksi jual," kata Philip Shaw, ekonom di Investec, "Risiko anggaran ini telah diperhitungkan tetapi dapat menjadi bumerang, menjadikan posisi fiskal Inggris dalam kekacauan yang lebih parah dibandingkan sebelumnya."
Lebih buruk lagi, UK Office for Budget Responsibility merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris Raya untuk tahun-tahun mendatang menjadi lebih lambat dibandingkan proyeksi sebelumnya. Proyeksi pertumbuhan hanya 1.1% pada tahun 2024, 2.0% pada 2025, 1.8% pada 2026, serta 1.5% pada 2027.
Publik juga mengkritisi rencana kenaikan pajak ala Reeves. Pasalnya, kenaikan terbesar timbul pada "pajak" yang harus dibayar oleh perusahaan ketika membayar gaji karyawan. Kebijakan seperti itu dapat memperlambat rekrutmen dan kenaikan gaji, khususnya pada perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan dengan upah rendah.
Seputarforex - Duet GBP/USD berupaya membendung kemerosotan di atas 1.2950 dalam perdagangan sesi Asia hari Rabu (23/Oktober). Penurunan ini terutama disebabkan oleh aksi risk-off yang marak sejak awal pekan, sehingga Sterling berpeluang pulih jika sentimen pasar membaik dalam jangka pendek. Namun, pakar mengingatkan adanya risiko penurunan lanjutan jika capres Donald Trump memenangkan pemilu AS bulan depan.
Hasil jajak pendapat hari ini menunjukkan persaingan masih sangat ketat antara dua kandidat presiden utama dalam pemilu AS. Data The New York Times mengindikasikan dukungan bagi Donald Trump mencapai 47%, sedangkan Kamala Harris mencapai 49%.
Bursa judi politik jauh lebih berpihak pada Trump. Probabilitas kemenangan Trump di Polymarket, Kalshi, dan PredictIt sudah melampaui 60%. Situasi ini sangat menggelisahkan, karena pelaku pasar menganggap rencana-rencana kebijakan Trump sangat kontroversial.
Para pakar sudah lama menganggap kemenangan Trump sebagai faktor yang positif bagi safe haven Dolar AS, sedangkan kemenangan Harris dapat berdampak negatif. Tapi, sejauh mana dampaknya?
Barclays baru-baru ini merilis sebuah hasil analisis yang cukup mengejutkan. Jika Trump menang, mereka memperkirakan GBP/USD terancam merosot sampai 1.23 dan EUR/USD berisiko anjlok sampai 1.03. Sebaliknya, kemenangan Harris dapat mendorong pemulihan GBP/USD sampai 1.33 dan EUR/USD sampai 1.11.
Para analis di Deutsche Bank juga mengingatkan adanya prospek yang lebih bullish bagi Dolar AS dalam skenario "red sweep". Istilah ini mengacu pada situasi di mana Trump kembali ke Gedung Putih dan partai Republik berhasil menguasai Kongres.
"Kami memperkirakan hasil Dolar yang paling bullish sebagai red sweep dan hasil Dolar paling bearish pada blue sweep, tetapi pergerakan kemungkinan lebih besar saat red sweep," kata George Saravelos, seorang analis di Deutsche Bank, "Kami memperkirakan dolar naik dalam semua pasangan mata uang di tengah red sweep."
Deutsche Bank tidak menyebutkan angka tertentu, tetapi mengungkapkan bahwa "jual EUR/USD" merupakan ide bagus dalam skenario red sweep. Cukup menjanjikan juga untuk jual NZD/USD dan GBP/USD. Namun, ide-ide ini tidak berlaku untuk skenario kemenangan Kamala Harris ataupun blue sweep.
Harris merupakan calon presiden dari partai Demokrat, sama seperti Joe Biden yang menghuni Gedung Putih saat ini. Dengan demikian, kemenangan Harris menandakan berlanjutnya status quo.
Seputarforex - Nilai tukar Pound kemarin sempat terperosok gara-gara data inflasi Inggris yang mengecewakan. Namun, Sterling beranjak naik lagi seusai rilis data penjualan ritel Inggris pada perdagangan sesi Eropa hari Jumat (18/Oktober). Saat berita ditulis, GBP/USD telah membukukan rekor tertinggi intraday pada 1.3071.
Penjualan ritel Inggris melonjak secara tak terduga pada September 2024. Konsumen Inggris tetap optimistis dan rajin shopping meskipun pemerintah kemungkinan akan menaikkan pajak pada akhir bulan ini.
Volume penjualan untuk barang-barang umum dan inti sama-sama meningkat +0.3% (m/m) pada September 2024, padahal konsensus sebelumnya mengantisipasi -0.3% (m/m). Hal ini mendongkrak penjualan ritel tahunan secara signifikan sampai 3.9% untuk umum dan 4.0% untuk inti.
Selaras dengan optimisme konsumen, pelaku pasar kini menaruh harapan yang sedikit lebih hawkish untuk suku bunga Bank of England. Proyeksi konsensus mengenai penurunan suku bunga lanjutan dalam tahun ini kembali surut dari dua kali menjadi satu kali saja.
"Untungnya kita kembali pada jalur peningkatan belanja yang diimbangi dengan peningkatan volume barang yang diterima (oleh konsumen)," kata Joshua Mahony, pakar strategi Scope Markets, "Mengingat pasar masih mempertimbangkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan BoE bulan November dan Desember, peningkatan metrik belanja ini dapat membuat ekspektasi dovish agak memudar."
Sejumlah pakar mengingatkan perbaikan ekspektasi suku bunga saja belum tentu cukup untuk memulihkan nilai tukar Pound Sterling. Apabila level krusial 1.30 tertembus secara lebih tegas, Sterling terancam mengalami kemerosotan berkelanjutan.
"Sterling terbukti sedikit lebih tangguh daripada yang kami duga setelah kejutan penurunan tajam dalam inflasi jasa pada hari Rabu," kata Francesco Pesole, pakar strategi ING Bank, "Cable telah bertahan di sekitar angka 1.30, dan sejauh ini gagal membuat pergerakan turun dengan tegas. Namun, kami pikir keseimbangan risiko masih condong ke sisi negatif."
ING menilai data inflasi jasa Inggris terkini telah membuka kemungkinan untuk pemangkasan suku bunga BoE secara beruntun -- lebih dovish daripada perkiraan pasar saat ini. Dalam situasi seperti itu, Pound berisiko melemah lagi.
Seputarforex - Nilai tukar Pound Sterling melemah dalam perdagangan hari Rabu (6/Oktober) gara-gara data inflasi Inggris yang teramat mengecewakan. GBP/USD terperosok lebih dari 0.5% di bawah ambang 1.3000, sedangkan EUR/GBP melambung ke level tertinggi tiga hari.
Laporan inflasi Inggris menunjukkan pertumbuhan harga-harga secara umum sebesar 0% (m/m) pada September 2024, padahal konsensus mengharapkan kenaikan tipis 0.1%. Inflasi tahunan lantas ambles dari 2.2% sampai 1.7%, jauh lebih rendah dibandingkan estimasi yang sebesar 1.9%
Perlambatan inflasi juga terlihat mencolok dalam kelompok barang inti. Pertumbuhan aktualnya cuma 0.1% (m/m) versus estimasi 0.3% (m/m). Inflasi inti pun melorot dari 3.6% menjadi 3.2% secara tahunan.
Inflasi jasa bahkan merosot dari 5.6% pada Agustus menjadi 4.9% pada September 2024. Ini merupakan laju paling lambat sejak Mei 2022.
Bank sentral biasanya merespons penurunan inflasi yang signifikan seperti ini dengan menurunkan suku bunganya. Oleh karena itu, pelaku pasar semakin memercayai pernyataan Gubernur BoE Andrew Bailey beberapa waktu lalu mengenai pemangkasan suku bunga lanjutan yang "sedikit lebih agresif".
Data pasar menunjukkan peningkatan peluang dari 80% menjadi 90% untuk prospek pemangkasan suku bunga BoE sebanyak dua kali lagi dalam tahun ini. Konsekuensinya, Sterling pontang-panting.
"Rilis hari ini menyingkirkan potensi hambatan lain bagi Komite Kebijakan Moneter (Bank of England) untuk mendukung pemangkasan suku bunga sebesar 25bp pada pertemuannya di bulan November," kata Martin Swannell, penasihat ekonom utama untuk EY ITEM Club.
Akan tetapi, sejumlah ekonom memeringatkan BoE belum tentu akan mengambil langkah tersebut karena masih ada sejumlah ketidakpastian terkait pengumuman Anggaran Musim Gugur pada akhir bulan ini. Dua hal yang paling disoroti dalam pengumuman itu --anggaran belanja negara dan perpajakan-- termasuk faktor-faktor yang dapat memengaruhi tekanan inflasi.
"Meskipun bintang-bintang setuju pada pemangkasan suku bunga pada bulan November, anggaran mendatang adalah rintangan terakhir karena para penentu suku bunga ingin menilai dampak inflasi dari setiap kebijakan yang diumumkan sebelum melonggarkan kebijakan lagi," kata Suren Thiru, direktur ekonomi di ICAEW.
Peningkatan anggaran belanja pemerintah akan mendorong proyek-proyek infrastuktur baru, subsidi, dan berbagai program lain yang berpotensi meningkatkan tekanan inflasi. Sebaliknya, penghematan anggaran dapat mempercepat perlambatan inflasi.
Pengaruh kebijakan seputar perpajakan lebih kompleks secara teoretis. Kenaikan pajak semestinya mendorong kenaikan harga-harga barang dan jasa, sehingga dapat mengakibatkan kenaikan inflasi. Namun, masyarakat juga bisa menanggapi kenaikan pajak yang terlalu tinggi dengan mengurangi konsumsi rumah tangga dan korporat, sehingga justru menurunkan konsumsi agregat dan memperlemah inflasi.
Seputarforex - Nilai tukar Pound Sterling melempem sejak pekan lalu. Publikasi beberapa data ekonomi Inggris hari ini (11/Oktober) juga mengecewakan, sehingga semakin menekan nilai tukar Pound dibandingkan sejumlah mata uang mayor lain. GBP/USD melandai sekitar 0.1% pada 1.3046 saat berita ini ditulis, sedangkan EUR/GBP menanjak sekitar 0.1% pada 0.8380-an.
Laporan produk domestik bruto (GDP) menunjukkan kenaikan 1.0% (y/y) pada Agustus 2024. Angkanya lebih baik dibandingkan pertumbuhan 0.9% pada periode sebelumnya, tetapi meleset cukup jauh dibandingkan konsensus yang mengestimasikan 1.4%.
Beberapa laporan ekonomi Inggris lainnya juga cenderung beragam. Pertumbuhan output manufaktur dan industri Inggris lebih tinggi dibanding estimasi konsensus pada bulan Agustus 2024, tetapi kinerjanya masih negatif secara year-on-year.
"Semua sektor utama dalam perekonomian bertumbuh pada Agustus, tetapi gambaran yang lebih besarnya adalah pertumbuhan melambat dalam beberapa bulan terakhir, dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini," kata Liz McKeown dari ONS.
Data-data mengisyaratkan bahwa kinerja ekonomi Inggris melemah, meskipun kemungkinan tidak akan sampai mengalami resesi. Hal ini mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga BoE sebesar 25 basis poin pada bulan November, sehingga berdampak negatif bagi Pound Sterling.
Pelaku pasar juga mengkhawatirkan peningkatan defisit neraca perdagangan Inggris belakangan ini. Data menunjukkan kenaikan defisit sebanyak 3 miliar pounds menjadi 10 miliar pounds pada periode Juni-Agustus 2024.
"Melebarnya defisit perdagangan dalam periode tiga bulan hingga Agustus menunjukkan salah satu kelemahan Inggris, sementara meningkatnya ketegangan geopolitik dan kebijakan proteksionis (di luar negeri) dapat mempercepat penataan ulang rantai pasokan dan berpotensi semakin menekan ekspor Inggris dalam jangka menengah," kata Yael Selfin, kepala ekonom KPMG UK.
Label putih
Data API
Web Plug-ins
Pembuat Poster
Program Afiliasi
Berdagang Instrumen Keuangan Seperti Saham, Mata Uang, Komoditas, Kontrak Berjangka, Obligasi, Dana, Atau Mata Uang Kripto Adalah Perilaku Berisiko Tinggi, Termasuk Kehilangan Sebagian Atau Seluruh Jumlah Investasi Anda, Sehingga Perdagangan Tidak Cocok Untuk Semua Investor.
Anda Harus Melakukan Uji Tuntas Anda Sendiri, Menggunakan Penilaian Anda Sendiri, Dan Berkonsultasi Dengan Penasihat Yang Memenuhi Syarat Saat Membuat Keputusan Keuangan Apa Pun. Konten Situs Web Ini Tidak Ditujukan Kepada Anda, Situasi Keuangan Atau Kebutuhan Anda Juga Tidak Diperhitungkan. Informasi Yang Terdapat Di Situs Web Ini Belum Tentu Tersedia Secara Waktu Nyata, Juga Belum Tentu Akurat. Setiap Pesanan Atau Keputusan Keuangan Lainnya Yang Anda Buat Sepenuhnya Menjadi Tanggung Jawab Anda Dan Anda Tidak Boleh Bergantung Pada Informasi Apa Pun Yang Disediakan Melalui Situs Web. Kami Tidak Memberikan Jaminan Apa Pun Untuk Informasi Apa Pun Di Situs Web Dan Tidak Bertanggung Jawab Atas Kerugian Transaksi Apa Pun Yang Mungkin Timbul Dari Penggunaan Informasi Apa Pun Di Situs Web.
Dilarang Menggunakan, Menyimpan, Menggandakan, Menampilkan, Memodifikasi, Menyebarluaskan Atau Mendistribusikan Data Yang Terdapat Dalam Situs Web Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Situs Web Ini. Semua Hak Kekayaan Intelektual Dilindungi Oleh Pemasok Dan Bursa Yang Menyediakan Data Yang Terdapat Di Situs Web Ini.